Friday, August 15, 2008

SECUIL KISAH BERSAMA GARETA vs HORBO

Gareta horbo. Dua kata ini bagaikan emas dan permata bagi saya. Saya dilahikan dikeluarga petani, sejauh ingatan saya selama di kampung, gareta horbo telah menjadi keseharian. Keluarga yang 100% mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian, sebagai sumber dari kekuatan ekonomi keluarga, membuat kedua “pasangan sejati” itu begitu lekat dengan kehidupan masa di saribudolok.
Gareta vs horbo menjadi faktor yang sangat mendukung lancarnya kegiatan pertanian di ladang, baik dalam masa penanaman sampai pada saat panen gareta horbo menganbil peran yang teramat penting. Gareta horbo sebagai media transportasi tradisional sangat membantu masyarakat, selain tenaga horbo yang dapat digunakan sebagai penggerak gareta, horbo juga dapat di jual dengan harga yang terbilang mahal. Perawatan yang harus diberikanpun sangat mudah dan sederhana, cukup dengan manambathon horbo i panggagatan, memandikannya ke rawang, atau sesekali memberi minum dicampur garam dapur (kata Ayah supaya horbonya rajin manggagat :) ).
Disamping pengalaman manis bersama gareta horbo, saya juga masih ingat satu kenangan pahit bersamanya ‘red’. Kurang lebih tahun 1994-an keluarga saya pernah mengalami kejadian pahit menyangkut masalah horbo. Suatu malam di tahun itu, horbo kami hilang dari panabatan :( Sebagai mana layaknya kejadian kehilangan, pasti menimbulkan banyak prasangka atau alibi-alibi, hannya saja bagaimanapun opini-opini yang muncul tentang siapa pelakunya tetap saja tidak menyelesaikan masalah, horbo kami tidak ditemukan dan sipencuripun lolos :D (semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa kita ‘amen’). Tidak cuman keluarga saya yang pernah mengalami kejadian itu, banyak keluarga-keluarga lain yang juga pernah mengalaminya.
Sekarang kasus kehilangan seperti itu sudah jarang terjadi, mungkin karena keamanan yang semakin kondisif, atau mungkin juga karena jumlah horbo di saribudolok sudah berkurang.

Gareta horbo memang merupakan dua hal tradisionl dan memang mungkin telah saatnya gareta horbo di gantikan oleh peralatan yang lebih modern. yang lebih berbasis teknologi, dan masyarakat saribudolok_pun tidak bisa selamanya bergantung kepada gareta horbo. harena kita juga harus tetap mengikuti perkembangan jaman.
Namun apapun itu semuaaaaa….saya tetap salah satu generasi anak saribudolok yang dibesarkan seiring eksistensi gareta horbo.

Puji Tuhan telah menciptakan mahluk yang diberinama horbo (kerbau,kerbo,buffalo.ect) :) :) :) :)

Syalom,,,,

NB; sebenarnya ini cerita adek gw seh